Advertisement
Banaspatiwatch.co.id || Madiun -- Proyek pembangunan mushola di area RSUD Panti Waluyo menjadi sorotan publik setelah ditemukan perbedaan informasi terkait sumber pendanaannya.
Hariyanto, Sekretaris PSM Banaspati Mojopahit, bersama anggota bernama Binik, mengunjungi lokasi proyek pada Rabu (29/1) untuk memperoleh informasi langsung dari pihak pelaksana. Mereka bertemu dengan mandor proyek yang menyatakan bahwa anggaran pembangunan mushola berasal dari donatur dan kotak amal mushola. Mandor tersebut juga menambahkan bahwa tidak ada papan informasi proyek karena pendanaan tidak berasal dari pemerintah atau instansi resmi, melainkan murni dari sumbangan masyarakat.
Namun, untuk memastikan keakuratan informasi, Hariyanto mengonfirmasi hal ini kepada Yoyok, Humas RSUD Panti Waluyo. Yoyok menjelaskan bahwa pembangunan mushola tersebut didanai oleh swadaya para dokter yang tergabung dalam Komite Medik rumah sakit.
Perbedaan keterangan antara mandor proyek dan pihak humas rumah sakit ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi sumber dana pembangunan mushola. Hingga saat ini, tidak ditemukan papan informasi proyek yang biasanya menjadi standar dalam pembangunan fasilitas publik.
Transparansi dalam penggunaan dana sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dan kepercayaan publik. Menurut Kementerian Keuangan, transparansi mencakup tiga aspek utama: aksesibilitas informasi, kejelasan data, dan akuntabilitas proses.
DJPB.KEMENKEU.GO.ID
Masyarakat dan pihak terkait diharapkan dapat memperoleh kejelasan lebih lanjut mengenai transparansi anggaran proyek ini. Apakah benar sepenuhnya berasal dari donatur dan kotak amal, ataukah ada sumber pendanaan lain yang terlibat?
Untuk itu, penting bagi pihak RSUD Panti Waluyo dan pengelola proyek untuk memberikan keterangan yang lebih transparan guna menghindari potensi kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak-pihak terkait mengenai sumber pendanaan proyek pembangunan mushola di RSUD Panti Waluyo. Red
