Iklan

Rabu, 05 Februari 2025, 5.2.25 WIB
Last Updated 2025-02-05T10:16:50Z
BERITA TERKINIBERITA-UTAMANASIONAL

Sabdo Pandito Ratu Menteri bahlil

Advertisement



Banaspatiwatch.co.id
||Surabaya --Ketiika semua orang memojokkan meteri bahlil sebagai pembatu presiden, hanya akan menambah pemikiran tidak bermanfaat bagi masyarakat yang sedang galau dengan segala hal tentang ketidak pastian kondisi ekonomi,diguncang dengan berbagai isu politik ,isu ekonomi dibumbui isu isu menarik lainnya ,ada sedikit lucu bagi saya sebuah catatan tulisan oleh seorang Dahlan iskan menuliskan sebuah catatat bejuudul “kompor bahlil” menjadikan saya menuliskan sebuah catatat apa yang sebenarnya dilakukan Menteri bahlil dapat digaris bawahi sebagai “Sabdo Pandito Ratu” .

Kita harus bisa melihat bahwa Menteri bahlil hanya ingin menunjukkan kepada Pertamina sebagai BUMN,Kementerian lain, anggota DPR sampai semua lapiasan masyarakat bahwa terjadi permasalahan besar yang menjadikan semua proses distribusi Elpiji 3 Kg terlalu Panjang rantainya dan harus diputus.


Menteri bahlil menunjukkan juga bahwa pertamina juga tidak baik-baik saja mengapa demikian?sebagai contoh ada masyarakat mengajukan diri menjadi pangkalan Elpiji 3kg kepada Pertamina maka yang terjadi adalah, jika berkeingin menjadi pangkalan harus melewati jalur-jalur khusus VIP ato VVIP di DPR ato jalur ormas lainnya ditambah harus mengeluarkan biaya untuk menjadi pangkalan Elpiji membayar milyaran rupiah untuk mendapatkan rekom pangkalan, karena Pertamina sendiri tidak dapat memutuskan dengan serta merta, dan akhirnya sedikit pangkalan-pangakalan Elpiji yang ada pengecer-pengecer saja,Pangkalan Elpiji menjadi Exclusive menjadikan proses distribusi Panjang tidak akan pernah selesai dan dimiliki orang-orang berduit yang punya jalur masuk kedalamnya berakhir menjadi lebih Panjang dan suram lagi distribusi sebuah Gas Elpiji 3 Kg berlabel subsidi dan bertuliskan untuk orang miskin.


Menteri bahlil memanfaatkan ruang dalam jabatannya untuk menyuarakan ini semua menjadi sebuah “Sabdo Pandito Ratu” bukan sebagai “kompor” seperti yang dalam catatan Dahlan Iskan tetapi membukakan mata kesemua masyarakat bahwa terlalu panjangnya proses distribusi apapun dinegara ini, minyak goreng rakyat sama juga Panjang proses distribusinya dari hulu ke hilir melalui banyak tahapan sampai pada end user/masyarakat melalui Bulog, IDfood, RNI ditambah biaya tarnsportasi tinggi sehingga alur distrubusi sampai pada masyarakat sudah tidak sesuai lagi dengan HET yang ditetapkan, smua yang bersubsidi pemerintah tidak bisa cepat dan tepat selalu Panjang dan bermasalah.


Semua anggota DPR memiliki kapling kapling sendiri-sendiri bukan kapling rakyat dan masyrakat kapling aturan yang menjadikan semua proses distrubusi menjadi kacau, ”Sabdo Pandito Ratu” yang dibuat oleh Menteri bahlil menjadikan sedikit terbuka bahwa semua yang disubsidi oleh pemerintah tidak baik-baik saja,kita berterima kasih kepada Menteri bahlil dan Presiden Prabowo menjadi tau bahwa ini semua masalah timbul hulunya dari mana? proses distribusinya dari mana?, membuat masyarakat menjadi aware dengan memviralkan semua hari ini maka tidak aka ada yang bermain-main karena semua mengawasi,masayrakat hanya sebagai user/pemakai sudah sangat ribet berjibaku bertahan dari gempuran ekonomi dan politik negara.


Sabdo Pandito Ratu”untuk membuka ruang pikir masyarakat dimana Eksekutif dalam hal ini Meteri dari presiden melaksanakan program-program melihat permasalahan yang bisa berbenturan secara langsung secara politik di Legeslatif dimana Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara tidak bisa melaksanakan fungsinya secara langsung layaknya perusahaan-perusahaan dengan berbgaia teknis bisnis plannya terhalang dengan fungsi pengawasankerja oleh DPR,menjadikan permasalahan yang mendasar jalur distribusi yang Panjang menjadi mahal dan terhenti karena sudah terlalu lama hal ini dibiarkan,tanpa masyarakat sadar.

Sebuah catatan, 050225

SHY