Iklan

Sabtu, 22 Maret 2025, 22.3.25 WIB
Last Updated 2025-03-22T10:55:13Z

KANTOR DESA BUDURAN TERTUTUP RAPAT, KLARIFIKASI TERHADAP INSIDEN MALAM SEBELUMNYA KANDAS

Advertisement

 



BanaspatiWatch.co.id || Madiun, Banaspati Watch – Upaya Banaspati Watch untuk mendapatkan klarifikasi terkait proyek jalan di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, serta insiden kunjungan dua pemuda misterius ke kantor redaksi, menemui jalan buntu. Pada Sabtu, 22 Maret 2025, sekitar pukul 12.00 siang, tim Banaspati Watch mendatangi kantor desa. Namun, kantor tersebut tertutup rapat tanpa ada tanda-tanda aktivitas.


Sebelumnya, pada Jumat malam, 21 Maret 2025, sekitar pukul 22.00 WIB, dua pemuda yang mengendarai motor Vario silver mendatangi kantor redaksi Banaspati Watch. Mereka tampak marah dan mengaku bernama Asep. Saat itu, Muhammad Agus Setiyawan, yang bertanggung jawab atas kantor redaksi, sedang tidak berada di tempat, sehingga kedua pemuda tersebut hanya bertemu dengan adik dan keluarganya. Kejadian ini terjadi setelah Banaspati Watch memberitakan dugaan ketidaktransparanan proyek perbaikan jalan di Buduran.


Tak hanya itu, sebelum insiden tersebut, Pemimpin Redaksi Banaspati Watch juga menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku bernama "Rembo," yang mengajak pertemuan dengan nada arogan dan menyatakan bahwa "semua urusan Kepala Desa Buduran adalah urusan saya."


Melihat rangkaian peristiwa ini, Banaspati Watch mencoba menghubungi Kepala Desa Buduran, Jumanto, untuk meminta tanggapan melalui WhatsApp, namun tidak mendapatkan respons. Karena itu, tim memutuskan untuk mendatangi kantor desa secara langsung. Sayangnya, kantor desa justru tertutup rapat, menambah kejanggalan atas kasus ini.


Hilangnya papan informasi proyek, pesan bernada arogan dari seseorang yang mengaku sebagai "Rembo," intimidasi dari dua pemuda bermotor Vario silver, serta kantor desa yang tertutup ketika hendak diklarifikasi, semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang sedang ditutupi. Jika proyek ini benar-benar transparan, mengapa pihak desa tidak mau memberikan klarifikasi?



Banaspati Watch tetap berkomitmen untuk mengawal transparansi penggunaan dana desa dan memastikan bahwa proyek-proyek yang dibiayai dari uang rakyat benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat. Kami juga mengajak warga Desa Buduran untuk tetap aktif mengawasi proyek ini dan melaporkan setiap kejanggalan yang terjadi.


Jika dalam waktu dekat masih tidak ada klarifikasi dari pihak terkait, Banaspati Watch akan mempertimbangkan langkah lebih lanjut, termasuk membawa kasus ini ke aparat penegak hukum guna memastikan tidak adanya pelanggaran dalam penggunaan dana desa.


Kasus ini masih terus berkembang, dan Banaspati Watch akan terus melaporkan setiap perkembangannya.


(Tim Investigasi Banaspati Watch)